JavaScriptReactNext.jsWeb Development

Memahami JavaScript dan Next.js

Oleh Yandra MuslimPublished: May 23, 2023 4 min read
Memahami JavaScript dan Next.js

Apa itu Javascript?

Javascript merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi, dinamis, dan serbaguna yang awalnya dirancang untuk membuat halaman web menjadi interaktif. Sejak diperkenalkan pada tahun 1995, Javascript telah berkembang menjadi salah satu bahasa pemrograman paling populer di dunia, digunakan tidak hanya pada browser web tetapi juga untuk server-side (dengan Node.js), aplikasi mobile, dan bahkan pengembangan game.

Dengan JavaScript, pengembang dapat membuat fitur-fitur seperti membuka modal, mengirim formulir secara asynchronous (Ajax), animasi, dan memanipulasi konten yang ditampilkan di halaman web secara real-time. JavaScript juga memainkan peran penting dalam pengembangan aplikasi web modern dengan memanfaatkan framework dan pustaka seperti React, Angular, dan Vue.js.

"JavaScript is the world's most misunderstood programming language. Some believe that it lacks the property of information hiding because objects cannot have private members which other objects cannot see. But, JavaScript, like Scheme, is remarkably expressive."

— Douglas Crockford, JavaScript: The Good Parts

Douglas Crockford, yang juga penulis dari buku "JavaScript: The Good Parts", sering dikutip karena pandangannya yang mendalam tentang JavaScript. Kutipan ini menggambarkan bagaimana JavaScript seringkali disalahpahami tetapi sebenarnya memiliki potensi yang sangat luas, yang sering kali tidak sepenuhnya dimanfaatkan atau dipahami.

Dalam konteks pembahasan kita tentang Next.js dan JavaScript, mengingat pandangan Crockford dapat membantu kita menghargai lebih dalam keunikan dan kekuatan JavaScript sebagai alat untuk pengembangan web modern.

ECMAScript 2015 (ES6)

ECMAScript 2015, juga dikenal sebagai ES6, membawa banyak perubahan dan penambahan signifikan ke JavaScript, membuatnya lebih kuat dan mudah untuk dikembangkan. Berikut adalah beberapa fitur utama yang diperkenalkan:

1. let dan const

Variabel dalam ES6 bisa dideklarasikan dengan let dan const untuk menggantikan var, yang memberikan kontrol yang lebih baik atas scope variabel.

  • let - Memungkinkan deklarasi variabel yang scope-nya terbatas pada block, pernyataan, atau ekspresi di mana ia digunakan.
  • const - Digunakan untuk mendeklarasikan variabel yang tidak bisa diubah nilainya setelah inisialisasi awal.

2. Template Literals

Template literals menyediakan cara baru dan lebih ekspresif untuk bekerja dengan string. Menggunakan backticks (`), template literals memungkinkan Anda untuk membuat string multiline dengan mudah dan melakukan interpolasi ekspresi langsung dalam string tersebut, yang sangat berguna untuk membuat template string yang kompleks.

let nama = "Dunia";
console.log(`Halo, ${nama}!`);

3. Arrow Functions

Arrow functions merupakan salah satu penambahan yang sangat populer dalam ES6, memberikan sintaks yang lebih singkat untuk menulis fungsi. Selain lebih singkat, arrow functions juga tidak memiliki this sendiri, yang berarti this dalam arrow functions adalah this dari konteks eksekusinya, sangat berguna dalam kasus seperti pemanggilan callback atau fungsi yang didefinisikan di dalam metode objek.

const numbers = [1, 2, 3];
const squares = numbers.map(number => number * number);
console.log(squares); // Output: [1, 4, 9]

Memahami JSX

JSX adalah ekstensi sintaks untuk JavaScript yang direkomendasikan oleh React sebagai cara untuk mendefinisikan struktur antarmuka pengguna yang terkait dengan logika pengolahan data. JSX membuat kode yang menyerupai HTML lebih mudah dibaca dan ditulis, sambil tetap memberikan kekuatan penuh dari JavaScript.

Export Default

export default dalam contoh kode di atas menunjukkan bahwa fungsi Home di-export sebagai modul default dari file tersebut. Ini berarti bahwa komponen ini dapat diimpor dan digunakan di berbagai bagian lain dari aplikasi Next.js tanpa perlu merujuknya dengan nama spesifiknya. Ini sangat memudahkan dalam pembagian dan organisasi komponen dalam aplikasi yang lebih besar, memungkinkan pengembang untuk memelihara kode yang lebih modular dan mudah dikelola.

Server-Side Rendering (SSR)

Server-Side Rendering (SSR) adalah teknik yang digunakan oleh Next.js untuk meningkatkan kecepatan pemuatan halaman dan mendukung optimalisasi SEO dengan lebih baik. Dengan SSR, halaman Anda sudah ter-render secara keseluruhan di server sebelum dikirim ke browser. Ini berarti bahwa pengguna akan melihat halaman lengkap lebih cepat, dan mesin pencari dapat mengindeks konten dengan lebih efisien.

Static Site Generation (SSG)

Static Site Generation adalah metode lain yang didukung oleh Next.js, di mana halaman di-render sebagai HTML statis pada waktu build. Halaman ini kemudian dapat disajikan langsung dari CDN, yang sangat mempercepat pemuatan halaman dan mengurangi beban pada server. SSG cocok untuk situs dengan konten yang tidak sering berubah, memungkinkan performa terbaik dan pengalaman pengguna yang optimal.

Routing Otomatis

Next.js memudahkan routing dengan file-based routing system. Setiap file dalam folder pages secara otomatis dianggap sebagai rute. Ini memudahkan pembuatan rute aplikasi tanpa perlu konfigurasi router tambahan, mempercepat proses pengembangan dan meminimalkan kesalahan routing.

Optimalisasi Gambar

Next.js memiliki dukungan built-in untuk optimasi gambar, termasuk fitur seperti lazy loading. Dengan fitur ini, gambar hanya dimuat ketika diperlukan, yang meningkatkan kecepatan pemuatan halaman dan mengurangi penggunaan bandwidth.

Kesimpulan

Menggunakan Next.js dalam proyek React Anda memberikan banyak keuntungan, dari peningkatan performa dengan teknik SSR dan SSG, hingga kemudahan pengembangan dengan routing otomatis dan optimasi gambar. Dengan berbagai fitur ini, Next.js memungkinkan pengembang untuk fokus pada penciptaan fitur dan UX yang lebih baik tanpa harus khawatir tentang banyak aspek teknis pengelolaan aplikasi web modern.

Comment

Yandra Muslim
2 years ago

Halo adik-adik, login dulu biar bisa komentar ya🥰